Catatan M. Nigara: Lewandowski, Pemain 'Gratisan' vs Neymar Pemain Termahal

By Abdi Satria


KALAU saja tidak ada kata-kata yang keras dari manajemen Bayern Muenchen, mungkin Robert Lewandowski tidak akan tampil di final Liga Champions, Ahad (23/8/2020). Meski tidak menjelaskan apa isinya, kata-kata itulah yang menahannya untuk tidak hengkang ke Real Madrid.

Agen Lewandowski, Cezary Kucharski, sesungguhnya sangat berharap pemain kelahiran Warsawa, Polandia, 21 Agustus 1988 itu bisa ke Madrid. Secara ekonomi jelas Los Blancos lebih baik dari FC Hollywood. Dan, ujung tombak Polandia itu sendiri sudah sempat berpikir akan ke Spanyol.

Tapi niat itu akhirnya ia urungkan. Selain karena kata-kata keras itu, secara selintas Lewandowski merasa kurang yakin untuk bisa menjadi pemain starting eleven. "Saya tidak mau menjadi cadangan Karim Benzema," katanya.

Los Blancos sendiri meminangnya selepas setelah gawangnya dibobol empat kali oleh mantan pemain Lech Poznan, Polandia itu. Meski di laga kedua Madrid menang 2-0, itu tidak cukup menutup bolong di laga pertama 4-1. Di final Lewandowski gagal membawa Dortmund mengulang kejayaan seperti 1996-97. Mereka kalah 1-2 dari Bayern Muenchen.

Gratisan

Karena langkah yang tersendat-sendat, akhirnya masa kontrak dengan Dortmund berakhir, 2013. The Bavarian seperti memperoleh durian runtuh.

Tak heran, CEO Bayern, Karl Heinz Rummenigge, menyambut gembira mesin gol Dortmund itu. "Robert adalah bintang yang pada masanya nanti akan tampil cemerlang," tukasnya. 

Dan yang membuat mantan bomber the panzer itu bertambah senang, klubnya memperoleh kontrak lima tahun tanpa uang alias gratis.

Meski agak lambat, Lewandowski akhirnya mampu juga menjadi pemain tersubur di Bundes Liga. Tahun 2016, ia mengoleksi 30 gol, lalu 29 gol dan 22 gol. Dengan hasil itu, maka tidak heran jika akhirnya menjadi pemain tersubur di liga Jerman.

Akankah sinar Lewandowski tetap bisa cemerlang saat klubnya Bayern Muenchen atau FC Hoolywood, Ahad mendatang bertemu dengan PSG? Tentu begitu harapan para pendukung Mia san Mia (Kita adalah Kita).

Neymar

Seperti juga the Bavarian, Lewandowski tidak otomatis bersinar. Neymar, mega bintang Brazil dengan kontrak sekitar Rp 3,4 triliun, tentu akan menebarkan sinarnya yang tidak kepalang terangnya.

Dapat dipastikan perang sinar akan membuat cahaya pertarungan sangat menyilaukan.

Meski ada beberapa pihak yang meragukan Boateng, menurut hemat saya sinar Neymar akan dihalang-halangi kilaunya oleh pemain nasional Jerman itu. Kita tahu, pemain naturalisasi asal Ghana ini memiliki kualifikasi tertinggi saat mengawal daerah pertahannya.

Selain itu lini pertahanan Bayern dilengkapi dengan David Olatukunbo Alaba. Pemain belakang asal Austria ity akan menjadi pelapis Boateng yang kokoh. Namun Neymar tetap Neymar, ia bintang yang tak mudah dibendung, apalagi ada Mbape dan Di Maria yang bisa bergerak secara eksplosif.

Dari delapan pertemuannya sejak 1994, PSG menang 5 kali dan Bayern 3. Dan di dua laga terakhir saling mengalahkan, PSG menang 3-0 (27/9/2017) dan Bayern menang 3-1 (6/12/2017). Dalam mencetak gol, PSG 12, Bayern 11.

Kita tunggu saja drama tahun ini dalam laga final Piala Champions...